Renungan Mahasiswa

Saya sempat berdiskusi dengan teman-teman saya tentang kondisi pemerintahan akhir-akhir ini. Dan ada celetukan yang cukup menggelitik batin saya akan pertanyaanya. Begini dia bilang: “Ngaruh gak sih masalah politik sama kehidupan gue?”. Dia adalah teman saya sesama mahasiswa. Dan respon saya hanya diam mendengar pertanyaan tersebut dan merenungkannya dalam hati. Apa sudah sebegitu tidak pedulinya dia akan kondisi negara yang dia tempati? Atau memang sudah tidak pantasnya pemerintahaan sekarang ini diperhatikan lagi? Mungkin karna bosan akan tidak pernah berubahnya sikap pemerintah sekalipun sudah diperingati.

Saya melihat dari sudut pandang teman saya. Dia orang rantau, jauh dari Pulau Jawa, tepatnya di NTB. Saya melihat, dia seperti tidak merasa memiliki pemerintah. Dari yang selama ini dia perjuangkan, pemerintah dianggap seperti sudah mati, dan dia menggantungkan nasibnya kepada sosial di Indonesia dan berharap dia sendiri yang akan mensejahterakan dirinya sendiri.

Dari sisi pemerintah, apakah pemerintah sekarang benar-benar sudah kehilangan wibawanya, terutama ke daerah diluar Pulau Jawa? Satu pernyataan besar dan terkesan rasis, Indonesia adalah Jawa. Memang benar, fakta dilapangan memang memperlitkan itu. Tapi, apa itu menjadi dasar akan lemahnya wibawa pemerintah diluar Jawa? Saat daerah lain ingin memajukan daerahnya, orang dijawa bilang dengan lantang, kita Indonesia tidak boleh tercerai-berai.

Pada dasarnya, mahasiswa sebagai orang yg paling dekat dengan kekuasaan dengan intelektulanya, dan juga dekat dengan rakyat kalangan bawah dengan idealismenya, seharusnya bisa menjadi kontrol pemerintah dalam pembuatan kebijakan-kebijakannya. Mahasiswa yang memiliki idealisme yang kuat untuk membangun bangsa, bukan seharusnya dia diam saat rakyat tertindas, saat kebijakan diperuntukan bagi kepentingan partai bukan rakyat.

Leave a comment